renhyuck au.

lesson learned

cw // angst

renjun's point of view

Dulu aku selalu berpikir, kenapa ya? Rasanya hari-hariku seberat itu tanpa Jaemin di sisiku, aku ingat waktu itu, saat pertama kali kami berpisah. Susah rasanya bahkan untuk menerima fakta kalau Jaemin, bukan lagi punyaku.

Aku dicampakkan, entah karena kesalahanku atau keinginannya, dia bahkan tidak pernah menjelaskan sama sekali. Sakit? Tentu saja, berbulan-bulan aku merasakan hari-hariku terasa berat karena harus menyesuaikan diri kalau dia sekarang sudah jauh, bukan milikku lagi.

Aku tau dia adalah orang baik, sangat baik malahan, tapi mungkin Tuhan tidak bisa menjadikan dia yang terbaik untuk aku, begitu juga sebaliknya.

Beberapa temanku berusaha menemaniku, menguatkanku karena mereka tau betapa kesulitannya aku saat itu, mereka bilang aku layak mendapatkan orang lain yang lebih baik dari Jaemin yang sudah mencampakkan aku. Memang, semua orang akan menemukan yang terbaik untuk dirinya dengan waktu masing-masing, tapi tidakkah terlalu jahat untuk menganggap hanya Jaemin yang mencampakkan aku disini?

Semua rasa syukur itu aku rasakan sekarang, berpisah dari orang baik seperti Jaemin awalnya memang sesulit itu, tapi ya, healing takes time dan memang benar adanya karena perlahan semua luka itu sembuh. Sekarang hidupku sudah berjalan normal seperti biasanya.

Aku juga sedang dekat dengan seseorang, dia baik dan kalau boleh aku membandingkannya dengan Jaemin, orang ini sama baiknya hanya saja dia bisa menerimaku kalau aku sedang tidak baik-baik saja. Ya, Jaemin kemarin tidak bisa menerima kenyataan kalau aku bisa berubah seperti monster hanya karena luapan emosi yang aku keluarkan.

Namanya Haechan, sekarang aku dekat dengannya, dia orang yang sangat periang dan selalu membawa atmosfer yang baik setiap bertemu dengan siapapun. Aku senang, karena Haechan bisa mengerti bagaimana diriku, aku tidak perlu berpura-pura menjadi orang tanpa masalah di hadapannya.

Haechan bilang padaku, semua orang pasti memiliki sifat buruknya masing-masing, begitulah aku, dia, dan kita semua.

Berpisah dengan Jaemin, memberikan aku pelajaran untuk lebih bisa mengontrol diriku sendiri karena tidak semua orang dapat dengan mudah menerima diri kita, saat kita menunjukkan sifat asli kita.

Pelajaran untuk semuanya juga, sih. Oh ya, doakan agar aku dan Haechan baik-baik saja ya, semoga dia adalah jawaban dari do'aku yang diberikan oleh Tuhan.