One Painful Day
filmlove au
“gimana kabar kamu, Cinta?” tanya Acha saat mereka berdua duduk di bangku taman yang ada di pinggir danau, sambil sesekali melihat si kecil yang sedang bermain sendirian.
“aku tentunya baik-baik aja, sesuai janjiku” jawab Cinta. Acha tersenyum mendengar jawaban Cinta mengetahui kalau keduanya berusaha menepati janji mereka. Janji untuk selalu bahagia.
Walaupun yang sebenarnya Acha rasakan selama lima tahun terakhir kebanyakan sakit. Di depan si kecil ia selalu tersenyum, tertawa dan terlihat bahagia lalu ketika si kecil terlelap tidur, ia mulai menangis. Bersyukur ia memiliki pendamping hidup yang mengerti dan tidak menuntut ini itu atas perbedaan mereka.
“dia kemana? kok kalian berdua aja?” tanya Cinta.
Acha hanya menggeleng, “dia udah tenang” jawabnya. Cinta sedikit terkejut mengetahui kabar itu.
“kenapa bisa?” tanya Cinta sambil meraih tangan Acha ke genggamannya. Bisa dilihat dari raut wajah Acha yang terlihat sedih.
“dia sakit” jawab Acha sambil menundukkan kepalanya. “aku nyesel selama kita nikah, aku selalu ngebebanin dia dengan bilang aku masih sayang sama kamu, masih cinta sama kamu” kata Acha sambil mengalihkan pandangan dengan menatap danau di depannya.
Cinta agak terkejut mendengar jawaban Acha yang menyatakan bahwa ia masih memikirkan Cinta selama lima tahun ke belakang. Cinta langsung memeluk Acha yang kembali terisak karena teringat oleh kenangan buruk.
“maafin aku gak bisa nepatin janji” kata Acha sambil masih menangis di bahu Cinta.
Cinta terus mengelus punggung Acha dan berusaha menenangkannya. Sebenarnya sama halnya dengan Acha, Cinta juga selalu merasakan sakit setiap harinya. Entah kenapa keduanya bisa bertahan dan dipertemukan kembali, seolah takdir ingin keduanya bersatu.
Acha selalu berpikir, mungkin bagi orang lain hubungan mereka adalah hubungan terlarang, namun apa yang bisa mereka lakukan? Sudah berusaha melupakan dan saling melepas pun mereka malah saling menyakiti.
“Cinta, boleh aku minta tolong sesuatu ke kamu?” tanya Acha sambil menatap Cinta.
“jangan pergi lagi... maafin aku udah ninggalin kamu kemarin” katanya sambil kembali menangis. Cinta hanya merespon dengan terus mengelus kepala Acha.
“aku balik emang untuk kamu, Cha.” katanya.
Merasakan hangat pelukan Cinta membuat Acha semakin ragu untuk menyampaikan pesan yang ingin ia katakan pada Cinta sebelum mereka bertemu. Acha sejak tiga tahun lalu didiagnosis mengidap kardiovaskular yang memungkinkan ia tidak bisa bertahan lebih lama lagi.
“makasih banyak, aku sayang kamu” kata Acha sambil mengeratkan pelukan mereka.