Touch

Ningisa Short AU


Ningning masih duduk memainkan ponselnya sambil sesekali tertawa kecil melihat beberapa respon dari cuitan yang dibuatnya.

“What are you chuckling at?” tanya Isa. Keduanya sedang melakukan kerja kelompok di dalam kamar milik Ningning.

“Enggak, gue abis bikin thread,” jawabnya.

Isa menaikkan satu alisnya bingung, “thread?”

“Iya, isinya tentang rate gue buat orang-orang yang pernah ciuman sama gue,” jawab Ningning.

Isa terkekeh mendengar jawaban itu. “Emangnya lo udah pernah ciuman sama berapa orang?” tanyanya.

“Sebelas,” jawab Ningning.

“That's quite much.” Jawab Isa lalu membuka ponselnya untuk mengecek aplikasi Twitter. Ia membaca dengan detail utas yang dibuat oleh perempuan yang kini duduk di sebelahnya.

“Lo pernah ciuman sama Ryu, ya?” tanya Isa yang dijawab oleh Ningning dengan anggukkan. Perempuan yang ada di sebelahnya itu sekarang tengah mengalihkan fokusnya kembali ke tugas-tugas yang ada di hadapannya.

“Yep, she's the best girl that I've kissed so far,” jawab Ningning.

“I supposed to be in the first rank,” kata Isa tanpa menolehkan pandangannya, matanya masih fokus menatap ponsel. Ia sudah melihat kalau Ryujin adalah perempuan yang mendapatkan nilai tertinggi di dalam utas itu.

“Pardon me, Miss Isa?”

“You put her in the first rank because you haven't tried my lips touching you.”

“Do you mean kissing?” tanya Ningning memekik dan mendapat jawaban berupa penolakan.

“No, correctly, you haven't tried my lips touching you. Your lips and all over your body,” jawabnya. Mata itu kini menatap Ningning dalam-dalam sehingga tanpa sadar jarak antara keduanya perlahan terkikis.

Isa berhasil mempertemukan bibir keduanya. Lembut, itu yang pertama kali dirasa ketika bibir milik teman kelompoknya itu berhasil tersentuh olehnya. Dengan perlahan Isa meraih tengkuk Ningning dengan tangan kirinya untuk memperdalam ciuman sambil lidahnya mendorong, seolah meminta Ningning untuk membuka pintu bagi lidah mereka untuk saling bertemu.

Saliva bertukar antara keduanya, manis dirasa lidah perempuan yang kini direngkuh oleh Isa. Tangan kanannya berhasil meraih pinggul Ningning yang langsung membuat perempuan itu terus mendekat dan ikut merengkuh Isa dengan melingkarkan kedua tangannya di pinggang milik Isa.

Ningning terus membalas ciuman dari Isa yang masih terus menggerakkan lidah manis itu bertemu dengan lidahnya hingga nafas keduanya mulai terengah. Ningning melepaskan penyatuan manis keduanya lalu menatap mata Isa, masih dengan jarak yang sangat dekat.

“How was it?” tanya Isa.

“I like your lips touching mine.”

“Wanna try it to touch you all over your body?” tanya Isa yang langsung dibalas ciuman oleh Ningning dengan agresif.