Name Her After You
filmlove au
Sore hari yang cerah, sore yang sudah tidak sama lagi seperti dulu, sore yang tetap menyenangkan walau dengan cara yang berbeda. Acha selalu menghabiskan sore harinya bersama orang yang disayang dan dicintainya.
Dulu, semua terasa menyenangkan dan menyejukkan hati. Orang itu selalu menemaninya disaat susah maupun senang. Semua harus berakhir karena hubungan mereka adalah hubungan yang terlarang.
“Mama, kakak itu cantik banget” kata si kecil sambil menunjuk orang yang ada di seberang sana. Acha langsung mengalihkan pandangannya ke orang yang ditunjuk si kecil.
Acha tidak menyangka akan menemukannya disini. Setelah bertahun-tahun menghilang dan akhirnya bertemu lagi, ia masih sama seperti dulu. Tidak ada sedikitpun yang berubah dari dirinya, bahkan senyumannya pun masih sama.
Seandainya, mereka tidak pernah bertemu kala itu. Seandainya, mereka tidak pernah mencoba menjalin hubungan terlarang itu, mereka tidak akan merasakan sakit yang mereka rasakan saat ini.
Acha masih ingat masa itu, dimana menjadi hari yang menyenangkan di mata semua orang namun tidak bagi mereka. Menjadi hari dimana semuanya seolah runtuh bersamaan dengan harapan dan kenangan yang pernah mereka ukir bersama.
Dulu ia pikir semua orang akan menerima bagaimana dirinya, dulu ia pikir dengan semua orang mengetahui siapa dirinya yang sebenarnya, mereka akan menyetujui apapun keputusan Acha. Ternyata semuanya salah, semuanya justru hancur begitu saja.
Sekarang, Acha sudah memiliki keluarga kecil yang ia sayangi. Memang sulit awalnya, sekarang pun masih terasa sulit namun semua harus tetap berjalan seperti biasa. Ada si kecil yang membutuhkan perhatiannya, membutuhkan kasih sayangnya sebagai seorang ibu.
”Acha” panggil orang itu setelah berada di depannya. Semuanya benar-benar masih sama bahkan saat Acha melihatnya dari dekat, dengan jarak kurang dari dua meter. Melihat semuanya masih sama di depan matanya sendiri, Acha merasa seolah semuanya hilang, semua beban di bahunya selama ini, semua kesedihan yang ia simpan sendirian, semua hilang seiring dengan jatuhnya air mata dari pelupuk matanya.
Cinta menatap Acha dengan tatapan sendu, melihat bagaimana Acha yang sekarang sudah memiliki keluarga dan kebahagiaan yang mungkin diinginkannya. Cinta menghapus jarak antara keduanya dan memeluk Acha, orang yang pernah bahkan masih dicintainya.
Keduanya berpelukan dalam diam sore itu, dengan air mata yang saling membasahi bahu keduanya. Semua beban seolah hilang dalam satu waktu, seiring dengan tangisan keduanya bertemu.