first date; coffee first.

ryujisu jinlia au


Lia baru saja memasuki cafe tempat dimana ia akan bertemu dengan Ryujin, pacar sewaannya.

“Ryujin ya? maaf aku telat,” katanya langsung duduk di hadapan Ryujin yang masih tersenyum manis setelah Lia muncul di hadapannya. “Gapapa kok, cuma telat 10 menit,” jawabnya lalu mengulurkan tangan, “ayo kenalan lagi, aku Ryujin.” Katanya.

Lia gelagapan dan langsung menyambut uluran tangan Ryujin, “aku Lia, salam kenal, ya,” jawabnya sambil tertawa renyah. “Kamu mau pesen apa?” tanya Ryujin sambil membuka buku menu, “kebetulan aku belum mesen apa-apa,” katanya.

“Kamu belum mesen apa-apa karena nunggu aku ya?” tanya Lia sambil memasang raut wajah sedikit cemas. “Maaf ya, Ryu,” katanya sambil meraih tangan Ryujin yang ada di atas buku menu.

Ryujin yang melihat perlakuan Lia hanya terkekeh, “gapapa kok cantik, aku emang sengaja biar kita bisa pesen bareng,” jawabnya. Lia langsung tersenyum malu, ia baru menyadari kalau Ryujin tidak akan marah kepadanya karena sesuatu hal sepele karena Ryujin sedang menjalankan pekerjaannya menjadi pacar sewaan untuk Lia.

“Aku mau latte aja deh.” Kata Lia.

“Latte satu sama americano satu ya, kak.” Kata Ryujin.

“Ada lagi, kak?”

“Kamu mau makan apa, sayang?” tanya Ryujin lembut sambil mengalihkan pandangannya dari buku menu lalu menatap Lia yang wajahnya sudah sedikit merah karena tersipu malu.

“Hah... um... aku,” jawab Lia gelagapan, entah apa yang menyebabkannya menjadi sangat sulit berbicara.

Ryujin kembali terkekeh, “aku mau Vietnamese prawn rolls, kamu mau apa?” tanyanya, lagi-lagi dengan nada lembut yang membuat Lia tersipu.

“Um.. aku... aku crispy calamary sama chicken sandwich aja.” jawab Lia. Ryujin terkekeh lagi setelah pelayanan di cafe itu pergi, “kamu lucu banget, kenapa ya?” tanyanya.

“Aduh aku gak tau, aku gak pernah dipanggil sayang jadi agak kaget,” jawab Lia polos, benar-benar tanpa malu menjawab dengan jujur.

“Hahahah astaga, kamu malu karena aku panggil sayang?” tanya Ryujin, “yaudah nanti aku gak panggil sayang lagi, kasian kamunya.” kata Ryujin lalu mengusap kepala Lia pelan.

“Jangan,” pekik Lia reflek yang membuat Ryujin kaget, “kenapa?” tanya Ryujin.

“Jangan stop panggil aku sayang, aku suka dipanggil sayang.” jawab Lia langsung menundukkan kepalanya karena malu.

As you wish, sayang.”