farewell
jinlia au
Pagi ini Ryujin terbangun lebih awal, dilihat Lia di sebelahnya masih tertidur dengan wajah yang —surprisingly, terlihat sangat cantik.
“Good morning, cantik,” ucap Ryujin saat Lia mulai membuka matanya. “Good morning, Ryujin.” Jawab Lia, masih sambil meregangkan otot-otot nya karena baru bangun dari tidur.
“Ayo bangun, mandi atau cuci muka dulu.” kata Ryujin yang langsung dituruti oleh Lia dengan berjalan ke kamar mandi. Hari ini akan menjadi hari terakhir untuk Ryujin bekerja sebagai client dari Lia sekaligus hari terakhirnya bekerja menjadi pacar sewaan.
“Aku udah nyiapin sesuatu buat kamu untuk hari terakhir ini,” kata Ryujin setelah merapihkan peralatan makan di hadapannya.
Ryujin dan Lia saat ini sedang menikmati sore di restoran pinggir pantai, tempat yang cukup romantis untuk para pasangan menghabiskan waktu sampai matahari terbenam.
“Oh ya? Apa?” tanya Lia sambil memasang wajah penasarannya yang lucu. Ryujin hanya terkekeh melihat ekspresi Lia, “ada, nanti ya.” Jawabnya.
Sore ini Lia benar-benar terlihat berbeda, terlihat lebih cantik dari sebelumnya. Ryujin tau, hari ini akan menjadi hari terakhirnya dengan Lia sebagai pacar —walaupun hanya sewaan.
Lia benar-benar merasa beruntung mengenal Ryujin dan mendapatkan banyak perhatian darinya, terlepas dari semua yang dilakukan Ryujin hanyalah tuntutan pekerjaan, Lia merasakan dirinya nyaman lebih dari itu.
Memang, itu adalah salah satu resiko yang sangat dihindari Lia, namun sepertinya diri yang kesepian dan membutuhkan teman itu mulai terbiasa dengan kehadiran Ryujin yang selalu memberikan perhatian dan kasih sayang kepadanya.
Lia sudah sempat membicarakan ini dengan Chaery kalau ia akan memperpanjang kontraknya dengan Ryujin sampai beberapa bulan kedepan, uang bukanlah masalah untuknya.
“Hari ini hari terakhir kita, kamu ada sesuatu yang mau disampein gak?” tanya Ryujin.
“Um ... gak ada? Aku cuma mau bilang makasih udah mau nemenin aku, bikin aku gak merasa kesepian selama satu minggu ini.” jawab Lia sambil tersenyum.
“Aku juga makasih ya, karena kamu udah mau pake jasaku,” kata Ryujin, “setelah ini kalo kamu mau, kita masih bisa temenan.” Lanjutnya sambil menekankan kata temenan.
“Oh iya, aku ada sesuatu untuk kamu, sebentar,” kata Ryujin langsung beranjak dari duduknya lalu mengambil bunga dan balon untuk Lia.
Bisa dilihat dari ekspresi yang dikeluarkan oleh Lia, ia terlihat sangat senang terlebih karena orang yang —mungkin disukainya, memberikan hadiah spesial untuknya. “Ini part of servicesnya girlfriend rent?” tanya Lia iseng.
“Enggak, cuma kamu yang aku kasih hadiah farewell gini.” Jawab Ryujin yang langsung membuat Lia gelagapan.