Beautiful Pain
filmlove au
Hari ini adalah hari yang menyenangkan bagi semua orang, hari dimana Acha akan melepas masa lajangnya dengan laki-laki yang ia sayangi namun tidak ia cintai. Hari ini adalah hari dimana semua orang akan menyaksikan Acha tersenyum di hadapan semua orang dengan seorang laki-laki yang akan mendampingi hidupnya.
Acha tersenyum di hadapan semua orang, memasang topeng seolah sedang berbahagia. Mungkin ada beberapa orang yang menyadari senyuman yang sebetulnya menyimpan sakit. Sudah sampai di penghujung acara dimana teman-teman kedua mempelai dapat berbincang dan melepas hari terakhir dimana mereka bisa bebas berbincang dan melepas tawa.
Momen yang seharusnya menjadi momen menyenangkan, justru membuat Acha merasakan sakit karena melihat orang yang berada di hadapannya saat ini.
“kamu cantik” katanya. Dua kata yang berhasil membuat Acha meneteskan air matanya, dua kata yang biasanya ia dengar dengan nada ceria, yang selalu keluar dari mulut orang tercintanya. Hari ini, dua kata itu seolah membawa pilu, membawanya ingin merasakan kembali momen dimana ia bisa merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya.
“jangan nangis” katanya sambil mengusap air mata di pipi Acha, berusaha untuk membuat Acha tidak bersedih dengan tersenyum manis yang justru membuat Acha makin terisak. Acha menghapus jarak antara keduanya, memeluk orang yang pernah mengisi hari-harinya dengan tawa dan canda. Orang yang pernah dan akan selalu ada di hatinya.
“hari ini, hari bahagia kamu, kamu harus selalu inget pesan aku untuk bahagia terus ya” katanya sambil mengusap punggung Acha yang ada di dalam pelukannya. Ia berusaha melepas pelukannya dan menatap mata Acha yang sedikit sembab.
Cinta tersenyum melihat orang yang ia sayang akan menempuh kehidupan baru yang lebih serius, walau bukan dengan dirinya. Ia sudah menduga dari awal hari ini akan terjadi, kapanpun itu mereka pasti akan terpisah.
Acha memberikan buket bunga yang ada di tangannya kepada Cinta. “aku mau kamu yang pegang” katanya.
“kenapa? buket ini kan harusnya dilempar dan direbutin yang lainnya” kata Cinta.
Acha hanya menggeleng, “ini hal terakhir dari aku yang harus kamu simpen, aku sengaja pilih bunga lily untuk pernikahanku” katanya sambil meraih tangan Cinta untuk mengambil buket bunga miliknya.
“kenapa kamu pilih lily?” tanya Cinta sambil memperhatikan bunga yang sekarang ada di genggamannya.
“itu lambang cinta pertama” jawab Acha singkat. Jawaban yang berhasil membuat Cinta akhirnya meneteskan air mata.